Parabolic SAR merupakan salah satu indikator trading forex dari sekian banyak indikator forex, pertama kali indikator forex ini diciptakan oleh J. Welles Wilder, Jr seorang warga negara Amerika pada tahun 1972, Indikator ini berupa titik-titik sehingga mudah dibaca.
Analisa Forex menggunakan indikator parabolic SAR terbilang cukup mudah, pada intinya jika titik indikator parabolic sar sudah berada di atas maka lakukan sell dan jika titik indikator berada di bawah maka lakukan buy.
Indikator parabolic sar lebih cocok digunakan untuk memprediksi arah trend dan tidak cocok untuk trading jangka pendek apalagi trading menggunakan teknik scalping. Semakin menjauh titik indikator maka akan semakin lama tren terjadi.
Menurut pengalaman pribadi indikator parabolic sar cocok jika digunakan untuk time frame di atas 1 hari ( D1 ) dan ketika trading silahkan lihat berapa titik yang sudah muncul, bandingkan dengan time frame selanjutnya, lihat gambar dibawah
|
Indikator forex parabolic SAR time frame H1 ( pergerakan harga perjam ) |
|
Indikator forex parabolic SAR time frame H4 ( pergerakan harga per 4 jam ) |
|
Indikator forex parabolic SAR time frame D1 ( pergerakan harga harian ) |
|
Indikator forex parabolic SAR time frame W1 ( pergerakan harga mingguan ) |
|
Indikator forex parabolic SAR time frame MN ( pergerakan harga bulanan ) |
Perlu diperhatikan penggunaan indikator parabolic SAR ataupun seperti indikator lainnya sebaiknya didampingi indikator lain semisal menggunakan indikator RSI dll dan yang terpenting adalah tetap terus mengikuti dan memahami situasi pasar forex sesungguhnya melalui berita ekonomi ataupun berita lain yang berkaitan dengan perdagangan forex.